Memahami ISO 31000: Standar Manajemen Risiko untuk Meningkatkan Keamanan Bisnis
- Anindhita Nugraha
- 3 menit yang lalu
- 3 menit membaca

Dalam menjalankan bisnis, setiap perusahaan tentu dihadapkan pada berbagai risiko — baik kecil maupun besar. Risiko bisa muncul kapan saja, mulai dari masalah keuangan, kesalahan operasional, hingga perubahan kondisi pasar. Tanpa sistem yang baik untuk mengelolanya, risiko-risiko ini bisa mengganggu stabilitas bahkan menjerumuskan perusahaan ke dalam kerugian besar. Untuk membantu perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian tersebut, International Organization for Standardization (ISO) menghadirkan ISO 31000, yaitu standar manajemen risiko yang menjadi panduan global bagi berbagai jenis organisasi. Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana apa itu ISO 31000, bagaimana penerapannya, dan apa saja perbedaan antara versi tahun 2009 dan versi terbarunya di tahun 2018.
Pengertian ISO 31000
ISO 31000 adalah standar internasional yang memberikan pedoman tentang cara mengelola risiko dalam organisasi. Standar ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan berbagai potensi risiko yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan bisnis. Dengan menggunakan ISO 31000, manajemen risiko tidak hanya dilakukan di satu bagian saja, tetapi diterapkan di seluruh aspek perusahaan—mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, hingga budaya kerja. Artinya, semua pihak di dalam organisasi ikut terlibat dalam proses menjaga keamanan dan keberlanjutan bisnis.
Standar ISO 31000 pertama kali diterbitkan pada 13 November 2009 (ISO 31000:2009) dan merupakan pengembangan dari standar manajemen risiko Australia, AS/NZS 4360:2004. Tujuan utamanya adalah agar setiap organisasi, baik swasta, publik, maupun komunitas, memiliki panduan universal dalam mengelola risiko. Kemudian pada tahun 2018, ISO memperbarui standar ini menjadi ISO 31000:2018, yang memberikan panduan lebih ringkas, jelas, dan mudah diterapkan. Revisi ini bertujuan agar manajemen risiko lebih terintegrasi dalam strategi perusahaan serta melibatkan manajemen puncak dalam proses pengambilan keputusan.
Perbedaan ISO 31000 Tahun 2009 dan 2018
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu organisasi mengelola risiko secara efektif, terdapat beberapa perbedaan penting antara ISO 31000 versi 2009 dan 2018. Perbedaan ini mencakup tiga aspek utama: prinsip, kerangka kerja (framework), dan proses penerapan.
Prinsip ISO 31000
Pada versi 2009, ISO 31000 memiliki 11 prinsip manajemen risiko, seperti menciptakan nilai, menangani ketidakpastian, bersifat sistematis, serta mendorong perbaikan berkelanjutan. Namun, di versi 2018, prinsip tersebut disederhanakan menjadi 8 poin utama agar lebih mudah dipahami dan diterapkan. Fokusnya bukan hanya pada perlindungan nilai, tetapi juga pada pencapaian tujuan organisasi.
Delapan prinsip tersebut meliputi:
Integrasi ke seluruh sistem organisasi
Struktur yang komprehensif
Fleksibilitas dalam penerapan
Keterlibatan semua pihak (inklusif)
Responsif terhadap perubahan (dinamis)
Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
Memperhatikan faktor manusia dan budaya
Komitmen terhadap pengembangan berkelanjutan
Perubahan ini membuat standar versi baru terasa lebih praktis dan relevan dengan kebutuhan organisasi modern.
Kerangka Kerja (Framework)
Kerangka kerja dalam ISO 31000 berfungsi sebagai struktur dasar penerapan manajemen risiko. Pada versi 2009, framework terdiri dari 5 komponen, yaitu:
Mandat dan komitmen
Desain kerangka kerja
Implementasi
Monitoring dan review
Peningkatan berkelanjutan
Sementara itu, di versi 2018, struktur ini diperbarui menjadi 6 komponen, yaitu:
Kepemimpinan dan komitmen
Integrasi
Desain
Implementasi
Evaluasi
Peningkatan berkelanjutan
Perubahan terbesar terdapat pada penekanan peran kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak. Artinya, keberhasilan penerapan manajemen risiko kini sangat bergantung pada dukungan aktif dari pimpinan organisasi. Selain itu, penambahan elemen integrasi menunjukkan bahwa manajemen risiko harus menjadi bagian dari seluruh kegiatan bisnis, bukan hanya tanggung jawab satu departemen saja.
Proses ISO 31000
Pada aspek proses, perbedaan antara versi 2009 dan 2018 tidak terlalu besar. Revisi utamanya terletak pada perubahan istilah dari “penetapan konteks” menjadi “lingkup, konteks, dan kriteria”. Selain itu, pada versi terbaru juga ditambahkan unsur pencatatan dan pelaporan dalam diagram proses manajemen risiko agar lebih terukur dan transparan.
Secara umum, ISO 31000:2018 lebih menekankan bahwa tujuan utama dari manajemen risiko adalah menciptakan dan melindungi nilai organisasi. Hal ini bisa dicapai dengan cara meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, serta membantu perusahaan mencapai target strategisnya dengan lebih efektif.
Kesimpulan
ISO 31000 menjadi panduan penting bagi setiap organisasi dalam menghadapi risiko secara sistematis dan terukur. Melalui penerapannya, perusahaan dapat meningkatkan daya tahan, efisiensi, dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Versi terbaru, ISO 31000:2018, membawa pendekatan yang lebih sederhana, terintegrasi, dan berorientasi pada kepemimpinan. Dengan begitu, manajemen risiko bukan lagi sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari strategi bisnis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.



Komentar