Pahami International Financial Reporting Standards (IFRS) dengan Mudah
- Anindhita Nugraha
- 26 Jun
- 3 menit membaca
Dalam era bisnis global, laporan keuangan yang jelas dan bisa dibandingkan di berbagai negara menjadi semakin penting. Di sinilah peran International Financial Reporting Standards (IFRS) — standar akuntansi internasional yang dirancang agar laporan keuangan dari negara berbeda menjadi "berbicara" dalam satu bahasa yang sama. Dengan memahami IFRS, kita dapat lebih percaya diri membaca laporan perusahaan multinasional atau usaha yang beroperasi lintas negara.
Apa Itu IFRS dan Tujuannya?
IFRS adalah rangkaian pedoman akuntansi internasional yang dibuat untuk menyatukan format dan prinsip penyusunan laporan keuangan secara global. Standar ini dikembangkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), organisasi yang menggantikan badan sebelumnya pada tahun 2001. Tujuan utama IFRS adalah menciptakan kejelasan, konsistensi, dan kemudahan perbandingan laporan keuangan di antara perusahaan dari berbagai belahan dunia.
Dengan IFRS, pembaca laporan—baik investor, kreditor, maupun pemangku kepentingan lainnya—dapat lebih mudah melihat gambaran keuangan, menilai posisi aset dan utang, serta menganalisis laba rugi dengan kerangka yang standar dan akuntabel.
Sejarah Singkat dan Perkembangan IFRS
Awal mula IFRS bermula dari pembentukan International Accounting Standards Committee (IASC) pada tahun 1973, yang menghasilkan standar awal yang dikenal sebagai International Accounting Standards (IAS). Kemudian, pada tahun 2001, badan tersebut berubah menjadi IASB, dan mulai menerbitkan standar yang kini dikenal sebagai IFRS.
Penerapannya semakin meluas sejak Uni Eropa mewajibkan penggunaan IFRS bagi perusahaan publik pada 2005 . Kini, lebih dari 140–168 negara telah mengadopsi atau mengharmonisasikannya dengan standar nasional masing-masing. Di Indonesia, standar ini diadopsi melalui konvergensi dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sejak sekitar 2012.
Karakteristik dan Keunggulan IFRS
IFRS bersifat prinsip-sentris, bukan aturan baku. Artinya, fokusnya pada inti dari prinsip akuntansi — seperti relevansi dan keandalan informasi — sehingga memberikan fleksibilitas dalam penerapannya . Ini berbeda dengan sistem seperti GAAP di Amerika Serikat yang bersifat prosedur-sentris atau rules-based.
Dengan pendekatan tersebut, IFRS mendorong pelaporan yang lebih transparan, mengurangi kompleksitas, dan mempermudah perusahaan yang beroperasi di banyak negara untuk menyusun laporan dengan cara yang konsisten dan dipahami secara global.
Manfaat dan Tantangan Penerapan
IFRS memiliki berbagai manfaat penting bagi perusahaan dan pihak eksternal:
Meningkatkan kredibilitas karena laporan keuangan menggunakan standar yang diakui secara global.
Memudahkan analisis risiko dan perbandingan karena format laporan dan pengungkapan mengikuti kerangka baku internasional .
Memperluas peluang pendanaan, karena investor asing lebih percaya pada laporan yang sudah menggunakan IFRS.
Namun, penerapan IFRS juga menimbulkan tantangan:
Kompleksitas dan kebutuhan sumber daya tinggi, terutama bagi perusahaan yang belum siap secara sistem dan SDM .
Kesulitan interpretasi, karena sifat prinsipnya yang fleksibel bisa menyebabkan perbedaan dalam penerapan dan pemahaman antar entitas.
Perbedaan IFRS dan Standar Nasional (GAAP)
Secara umum, perbedaan utama antara IFRS (prinsip-based) dan sistem seperti GAAP (rules-based) adalah pada tingkat detail dan arah interpretasi laporan . Misalnya, penggunaan metode penilaian persediaan seperti LIFO dilarang dalam IFRS, namun dibolehkan dalam GAAP .
Konvergensi antara kedua sistem terus diusahakan, meskipun prosesnya kompleks dan memerlukan waktu panjang .
Kesimpulan
IFRS adalah standar akuntansi global yang mempromosikan transparansi dan kemudahan perbandingan laporan keuangan. Dikembangkan oleh IASB sejak tahun 2001, dan didasarkan pada prinsip-prinsip utama dari standar sebelumnya (IAS), IFRS telah diadopsi di banyak negara dan diadopsi di Indonesia melalui PSAK.
Keunggulan IFRS terletak pada keseragaman pelaporan lintas negara dan kemampuan dalam meningkatkan kredibilitas serta akses pendanaan internasional. Namun, adaptasinya bukan tanpa tantangan—membutuhkan kesiapan teknis, sumber daya, dan pemahaman yang mendalam.
Bagi perusahaan yang berorientasi pada pasar global atau memiliki investor asing, memahami dan menerapkan IFRS bukan hanya pilihan, melainkan langkah strategis untuk menaikkan standar pengelolaan keuangan dan membangun kepercayaan di tingkat internasional.

Komentar