Tarif Pajak Degresif: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
- Anindhita Nugraha
- 26 Sep
- 3 menit membaca
Diperbarui: 10 Okt
Saat membahas sistem perpajakan, kita mengenal beberapa istilah seperti tarif progresif dan regresif. Namun, ada juga sistem yang disebut tarif pajak degresif. Artikel ini akan menjelaskan dengan bahasa yang sederhana apa itu tarif pajak degresif, jenis-jenisnya, manfaat dan tantangannya, serta bagaimana ia berbeda dari sistem pajak lain. Dengan pemahaman ini, Anda bisa lebih bijak melihat bagaimana pajak memengaruhi situasi keuangan individu atau badan.
Apa Itu Tarif Pajak Degresif
Tarif pajak degresif adalah sistem pengenaan pajak di mana persentase tarif pajak menurun ketika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jadi, semakin besar penghasilan atau objek pajak, tarif yang dikenakan justru bisa lebih rendah dibanding yang memiliki penghasilan lebih kecil.
Contoh sederhananya: seseorang dengan penghasilan Rp 9.000.000 mungkin kena tarif pajak 30%. Namun, jika penghasilan sudah naik ke Rp 25.000.000, tarifnya bisa lebih rendah daripada 30%. Ini menunjukkan bagaimana sistem ini berfungsi dalam praktik.
Jenis-Jenis Tarif Pajak Degresif
Dalam praktiknya, tarif degresif ada beberapa jenis tergantung bagaimana tingkat penurunan dan model lapisannya:
Degresif-Progresif
Tarifnya menurun seiring dasar pengenaan bertambah, dan ada lapisan-lapisan tarif yang berbeda.
Degresif-Degresif
Pada jenis ini, tarif terus menurun ketika dasar pengenaan pajak terus membesar, dengan penurunan yang lebih konsisten.
Degresif-Proporsional
Tarif akan turun saat dasar pengenaan naik, tapi tetap dalam batas tertentu. Sering kali, tarif ini bersifat tetap atau stagnan setelah mencapai level tertentu.
Kelebihan Tarif Pajak Degresif
Sistem tarif pajak degresif memiliki sejumlah keuntungan, antara lain:
Mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi
Individu atau badan usaha yang sudah memiliki penghasilan besar akan merasa beban pajaknya lebih ringan. Ini bisa mendorong pengeluaran produktif atau reinvestasi.
Memotivasi produktivitas
Ada insentif bahwa semakin besar penghasilan, tarif pajak per unit penghasilan bisa lebih rendah. Dengan demikian, orang merasa memiliki keuntungan lebih untuk meningkatkan penghasilan.
Kekurangan Tarif Pajak Degresif
Di sisi lain, sistem ini juga punya kelemahan yang perlu diperhatikan:
Persepsi ketidakadilan
Orang yang punya penghasilan lebih besar mendapat tarif yang lebih rendah. Sebagian orang bisa merasa ini tidak adil.
Penurunan pendapatan negara
Jika jumlah wajib pajak berpenghasilan tinggi besar dan mereka mendapat tarif yang jauh lebih rendah, penerimaan pajak negara bisa berkurang.
Potensi penyalahgunaan
Ada peluang orang atau perusahaan mencoba memanfaatkan aturan untuk meminimalkan beban pajak mereka secara agresif.
Perbandingan dengan Tarif Progresif dan Regresif
Agar lebih jelas, berikut perbedaan tarif degresif dengan dua sistem lain:
Progresif
Tarif pajak meningkat seiring pendapatan atau objek pajak semakin besar. Orang berpenghasilan tinggi dibebani tarif yang lebih besar.
Regresif
Tarif pajak mungkin tetap atau menurun sedikit, tetapi beban relatif terhadap penghasilan lebih berat bagi yang punya pendapatan rendah.
Degresif
Karena tarif menurun saat dasar pengenaan naik, beban relatif terhadap pendapatan bisa lebih ringan bagi mereka yang pendapatannya lebih tinggi dibandingkan mereka yang penghasilan lebih kecil.
Dampak Tarif Pajak Degresif terhadap Masyarakat
Tarif pajak degresif dapat memengaruhi masyarakat secara luas. Ketika individu atau perusahaan merasa beban pajak mereka lebih ringan, mereka cenderung lebih berinvestasi dalam bisnis atau proyek baru. Ini dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, ada juga dampak negatif. Persepsi ketidakadilan dapat menyebabkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Jika orang merasa bahwa sistem pajak tidak adil, mereka mungkin kurang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Kesimpulan
Tarif pajak degresif adalah sistem di mana tarif pajak menurun jika dasar pengenaan pajak meningkat. Ada beberapa jenisnya — degresif-progresif, degresif-degresif, degresif-proporsional — masing-masing dengan cara penerapan yang sedikit berbeda.
Sistem ini bisa menarik karena bisa memotivasi produktivitas dan investasi. Namun, juga menimbulkan tantangan seperti persepsi ketidakadilan, berkurangnya penerimaan negara, dan potensi penyalahgunaan. Sebagai bagian dari pemahaman sistem perpajakan, mengetahui kelebihan dan kekurangan tarif degresif membantu kita mempertimbangkan opsi terbaik dalam kebijakan pajak.