top of page

Akuntansi Perpajakan: Fungsi, Sifat, dan Klasifikasinya

Sekumpulan dokumen pajak, amplop, dan kertas ditempatkan di atas meja bersama sebuah ponsel dengan layar kalkulator terbuka, sebuah pulpen, catatan tempel berwarna kuning, serta secangkir kopi di bagian atas.
Akuntansi Perpajakan: Fungsi, Sifat, dan Klasifikasinya

Akuntansi perpajakan adalah bagian penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Dengan memahami fungsi, sifat, dan klasifikasi pajak serta bagaimana proses dan cara menghitungnya, perusahaan dapat mematuhi aturan pajak dengan tepat dan menghindari risiko kesalahan atau sanksi. Artikel berikut menjelaskan akuntansi perpajakan secara sederhana dan terstruktur agar mudah dipahami.


Apa Itu Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan adalah proses mencatat, mengklasifikasi, dan merangkum transaksi-ekonomi yang berkaitan dengan kewajiban pajak suatu wajib pajak. Tujuannya adalah untuk menghasilkan laporan fiskal atau koreksi fiskal sesuai regulasi pajak yang berlaku, yang kemudian menjadi dasar dalam penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).


Fungsi Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan punya beberapa fungsi utama:

  1. Perencanaan pajak ke depanĀ 

    Data dari transaksi dan pembayaran pajak dimanfaatkan perusahaan untuk merencanakan kewajiban pajak pada periode selanjutnya.

  2. Menaksir beban pajak mendatangĀ 

    Dengan analisis akuntansi perpajakan, perusahaan bisa memprediksi berapa besaran pajak yang akan harus dibayar.

  3. Bukti performa dan transparansiĀ 

    Laporan pajak yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor atau publik, dan menunjukkan bahwa perusahaan menjalankan kewajiban perpajakan dengan baik.

  4. Dokumentasi dan perbandingan tahunanĀ 

    Catatan perpajakan membantu perusahaan melihat perkembangan keuangan dari tahun ke tahun serta sebagai bukti bila terjadi pemeriksaan oleh instansi pajak.


Klasifikasi Pajak dalam Akuntansi Perpajakan

Pajak dalam akuntansi perpajakan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara pemungutannya:

  • Pajak langsungĀ 

    Pajak yang dibebankan langsung kepada wajib pajak, berdasarkan pendapatan atau kekayaan, dan tidak bisa dipindahkan ke orang lain. Contohnya: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Kendaraan Bermotor.

  • Pajak tidak langsungĀ 

    Pajak yang muncul saat transaksi, dan biasanya bisa dibebankan atau dialihkan kepada pihak lain. Misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).


Prinsip Akuntansi Perpajakan

Terdapat beberapa prinsip yang harus dipatuhi agar akuntansi perpajakan berjalan baik:

  • Prinsip Kesatuan — perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan ekonomi terpisah dari entitas lain.

  • Prinsip Historis — pencatatan berdasarkan nilai transaksi yang betul-betul terjadi, misalnya jumlah yang dibayar dalam pembelian, bukan nilai estimasi.

  • Prinsip Pengungkapan Penuh — semua transaksi yang relevan harus dicatat secara lengkap dan informatif agar data akurat dan transparan.


Proses dan Cara Menghitung Akuntansi Perpajakan

Proses Umum

Proses akuntansi perpajakan mirip dengan siklus akuntansi pada umumnya:

  1. Pencatatan transaksi keuangan yang dapat dinilai dengan uang.

  2. Posting ke buku besar.

  3. Penyusunan laporan keuangan, neraca lajur, dan laporan fiskal.


Contoh

Sebagai contoh, perhatikan langkah-perhitungan berikut:

  • Misalnya perusahaan memiliki penghasilan kotor Rp 100.000.000 dan pengeluaran Rp 40.000.000, maka Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp 60.000.000.

  • Jika tarif PPh Badan adalah 25%, maka pajak terutang sebelum dikurangi pajak lainnya = 25% Ɨ Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000.

  • Setelah dikurangi PPh yang sudah dibayar atau potongan-potongan (misalnya PPh Pasal 23), misalnya Rp 5.000.000 dan Rp 3.000.000, maka pajak yang masih harus disetor adalah Rp 15.000.000 āˆ’ Rp 5.000.000 āˆ’ Rp 3.000.000 = Rp 7.000.000.


Sifat Akuntansi Perpajakan

Beberapa sifat penting dari akuntansi perpajakan adalah:

  • Kewajiban: wajib pajak harus membayar pajak sesuai dengan undang-undang, tidak bisa memilih-pilih.

  • Penggunaan manfaatnya untuk masyarakat: dana pajak yang dikumpulkan akan digunakan untuk pembangunan, fasilitas publik, subsidi, dan pelayanan umum.

  • Hak dan kewajiban: wajib pajak harus membayar tepat waktu, dan di sisi lain berhak dilayani dengan baik oleh otoritas pajak.

  • Aspek sosial dan budaya: pajak bukan hanya soal keuangan dan ekonomi, tetapi juga punya dampak terhadap sosial dan budaya (misalnya pemerataan, pembangunan fasilitas budaya).


Kesimpulan

Akuntansi perpajakan adalah elemen penting dalam operasional keuangan perusahaan yang mencakup pencatatan, klasifikasi, hingga laporan yang sesuai regulasi. Dengan memahami fungsi, klasifikasi, prinsip, serta proses dan cara menghitungnya, perusahaan dapat memenuhi kewajiban pajaknya dengan baik, transparan, dan tepat waktu. Pemahaman ini juga membantu dalam perencanaan keuangan dan menjaga kredibilitas perusahaan di mata investor maupun publik.


Komentar


Infinite-ERP

Transform Your Business Processes

Kantor Pusat

KHALEEFA CAMP Batam

Ruko Bukit Sentosa Blok C No.05

Kel. Mangsang, Kec. Sungai Beduk

Kota Batam, Kepulauan Riau

Indonesia 29437

Phone: +62 821-7400-7804

Development Office

KHALEEFA CAMP Magetan

Jalan Sawah No.01 RT.09 RW.02

Desa Klagen Gambiran, Kecamatan Maospati

Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63392
Phone: +62 821-7400-7804

Pertanyaan Umum:

sales@infinite-erp.co.id

Layanan Pelanggan:

support@infinite-erp.co.id

Quick Links

Syarat & Kondisi

Kebijakan pribadi

Ikuti kami

Daftar untuk mendapatkan berita dan update terbaru dari Infinite-ERP.

Thank You for Subscribing!

LinkedIn

Facebook

Twitter

© 2021 Infinite-ERP. Seluruh hak cipta.

bottom of page