Akuntansi Perpajakan: Fungsi, Sifat, dan Klasifikasinya
- Anindhita Nugraha
- 24 Sep
- 3 menit membaca

Akuntansi perpajakan adalah bagian penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Dengan memahami fungsi, sifat, dan klasifikasi pajak serta bagaimana proses dan cara menghitungnya, perusahaan dapat mematuhi aturan pajak dengan tepat dan menghindari risiko kesalahan atau sanksi. Artikel berikut menjelaskan akuntansi perpajakan secara sederhana dan terstruktur agar mudah dipahami.
Apa Itu Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah proses mencatat, mengklasifikasi, dan merangkum transaksi-ekonomi yang berkaitan dengan kewajiban pajak suatu wajib pajak. Tujuannya adalah untuk menghasilkan laporan fiskal atau koreksi fiskal sesuai regulasi pajak yang berlaku, yang kemudian menjadi dasar dalam penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Fungsi Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan punya beberapa fungsi utama:
Perencanaan pajak ke depanĀ
Data dari transaksi dan pembayaran pajak dimanfaatkan perusahaan untuk merencanakan kewajiban pajak pada periode selanjutnya.
Menaksir beban pajak mendatangĀ
Dengan analisis akuntansi perpajakan, perusahaan bisa memprediksi berapa besaran pajak yang akan harus dibayar.
Bukti performa dan transparansiĀ
Laporan pajak yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor atau publik, dan menunjukkan bahwa perusahaan menjalankan kewajiban perpajakan dengan baik.
Dokumentasi dan perbandingan tahunanĀ
Catatan perpajakan membantu perusahaan melihat perkembangan keuangan dari tahun ke tahun serta sebagai bukti bila terjadi pemeriksaan oleh instansi pajak.
Klasifikasi Pajak dalam Akuntansi Perpajakan
Pajak dalam akuntansi perpajakan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara pemungutannya:
Pajak langsungĀ
Pajak yang dibebankan langsung kepada wajib pajak, berdasarkan pendapatan atau kekayaan, dan tidak bisa dipindahkan ke orang lain. Contohnya: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Kendaraan Bermotor.
Pajak tidak langsungĀ
Pajak yang muncul saat transaksi, dan biasanya bisa dibebankan atau dialihkan kepada pihak lain. Misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Prinsip Akuntansi Perpajakan
Terdapat beberapa prinsip yang harus dipatuhi agar akuntansi perpajakan berjalan baik:
Prinsip KesatuanĀ ā perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan ekonomi terpisah dari entitas lain.
Prinsip HistorisĀ ā pencatatan berdasarkan nilai transaksi yang betul-betul terjadi, misalnya jumlah yang dibayar dalam pembelian, bukan nilai estimasi.
Prinsip Pengungkapan PenuhĀ ā semua transaksi yang relevan harus dicatat secara lengkap dan informatif agar data akurat dan transparan.
Proses dan Cara Menghitung Akuntansi Perpajakan
Proses Umum
Proses akuntansi perpajakan mirip dengan siklus akuntansi pada umumnya:
Pencatatan transaksi keuangan yang dapat dinilai dengan uang.
Posting ke buku besar.
Penyusunan laporan keuangan, neraca lajur, dan laporan fiskal.
Contoh
Sebagai contoh, perhatikan langkah-perhitungan berikut:
Misalnya perusahaan memiliki penghasilan kotor Rp 100.000.000 dan pengeluaran Rp 40.000.000, maka Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp 60.000.000.
Jika tarif PPh Badan adalah 25%, maka pajak terutang sebelum dikurangi pajak lainnya = 25% Ć Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000.
Setelah dikurangi PPh yang sudah dibayar atau potongan-potongan (misalnya PPh Pasal 23), misalnya Rp 5.000.000 dan Rp 3.000.000, maka pajak yang masih harus disetor adalah Rp 15.000.000 ā Rp 5.000.000 ā Rp 3.000.000 = Rp 7.000.000.
Sifat Akuntansi Perpajakan
Beberapa sifat penting dari akuntansi perpajakan adalah:
Kewajiban: wajib pajak harus membayar pajak sesuai dengan undang-undang, tidak bisa memilih-pilih.
Penggunaan manfaatnya untuk masyarakat: dana pajak yang dikumpulkan akan digunakan untuk pembangunan, fasilitas publik, subsidi, dan pelayanan umum.
Hak dan kewajiban: wajib pajak harus membayar tepat waktu, dan di sisi lain berhak dilayani dengan baik oleh otoritas pajak.
Aspek sosial dan budaya: pajak bukan hanya soal keuangan dan ekonomi, tetapi juga punya dampak terhadap sosial dan budaya (misalnya pemerataan, pembangunan fasilitas budaya).
Kesimpulan
Akuntansi perpajakan adalah elemen penting dalam operasional keuangan perusahaan yang mencakup pencatatan, klasifikasi, hingga laporan yang sesuai regulasi. Dengan memahami fungsi, klasifikasi, prinsip, serta proses dan cara menghitungnya, perusahaan dapat memenuhi kewajiban pajaknya dengan baik, transparan, dan tepat waktu. Pemahaman ini juga membantu dalam perencanaan keuangan dan menjaga kredibilitas perusahaan di mata investor maupun publik.


Komentar