Goodwill dalam Akuntansi: Aset Tak Terlihat Tapi Bernilai
- Anindhita Nugraha
- 6 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Ketika sebuah perusahaan membeli perusahaan lain, harga yang dibayar sering kali lebih besar dari nilai aset bersih perusahaan yang dibeli. Selisih itulah yang dikenal sebagai goodwill. Meskipun tidak terlihat secara fisik, goodwill bisa jadi salah satu aset penting dalam laporan keuangan. Mari kita pelajari lebih lanjut apa itu goodwill, bagaimana cara menghitungnya, serta contohnya.
Apa Itu Goodwill?
Goodwill adalah nilai lebih yang muncul saat sebuah perusahaan membeli perusahaan lain dengan harga lebih tinggi daripada total nilai aset bersihnya. Aset ini bersifat tidak berwujud (intangible), namun mencerminkan hal-hal seperti reputasi perusahaan, loyalitas pelanggan, merek dagang, hubungan bisnis, dan kinerja manajemen yang baik.
Contoh Goodwill
Misalnya, PT Berkah Jaya membeli PT Sejahtera Mandiri dengan harga Rp5 miliar. Setelah diteliti, nilai aset PT Sejahtera Mandiri adalah Rp4 miliar dan utangnya sebesar Rp500 juta. Maka, nilai aset bersihnya adalah:
Rp4 miliar – Rp500 juta = Rp3,5 miliar
Karena PT Berkah Jaya membayar Rp5 miliar, selisih sebesar Rp1,5 miliar dicatat sebagai goodwill.
Kapan Goodwill Dicatat?
Goodwill hanya dicatat saat terjadi akuisisi. Artinya, sebuah perusahaan tidak bisa mencatat goodwill untuk dirinya sendiri. Selain itu, goodwill tidak disusutkan seperti aset tetap, namun harus diuji setiap tahun apakah nilainya menurun (impairment).
Pentingnya Goodwill
Goodwill menunjukkan bahwa perusahaan yang dibeli punya keunggulan di pasar. Ini bisa karena pelanggan setia, merek kuat, sistem kerja efisien, atau teknologi yang unik. Maka, perusahaan pembeli bersedia membayar lebih mahal.
Perlakuan Akuntansi Goodwill
Menurut standar akuntansi keuangan, perusahaan harus menguji penurunan nilai goodwill secara berkala. Jika nilainya turun, maka harus dicatat sebagai kerugian dalam laporan laba rugi.
Goodwill adalah aset tidak berwujud yang muncul saat perusahaan membeli perusahaan lain dengan harga lebih tinggi dari nilai bersih asetnya. Aset ini menggambarkan nilai lebih dari hal-hal nonfisik seperti reputasi dan loyalitas pelanggan. Meskipun tidak tampak, goodwill sangat penting dalam menilai potensi dan nilai jangka panjang suatu bisnis.