Memahami Account Receivable: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya dalam Dunia Bisnis
- Anindhita Nugraha
- 29 Mei
- 2 menit membaca
Account receivable atau piutang usaha merupakan salah satu istilah penting dalam dunia akuntansi yang perlu dipahami, terutama bagi pelaku bisnis. Konsep ini erat kaitannya dengan pengelolaan keuangan dan transaksi yang terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan.
Account receivable berperan penting dalam mengukur seberapa lancar arus kas perusahaan dan bagaimana riwayat pembayaran pelanggan dikelola. Hal ini bertujuan agar piutang tidak mengganggu kestabilan keuangan perusahaan.
Apa Itu Account Receivable?
Account receivable (AR) adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada perusahaan sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Dengan kata lain, AR adalah piutang usaha yang timbul karena adanya penjualan tanpa pembayaran langsung.
Dalam praktiknya, AR dibedakan menjadi dua jenis:
Piutang Dagang (Trade Receivable):Ā Piutang dari hasil penjualan utama perusahaan, seperti barang dagangan atau jasa.
Piutang Non-Dagang (Non-Trade Receivable):Ā Piutang yang bukan berasal dari aktivitas utama perusahaan.
Dalam laporan keuangan, AR tercatat dalam neraca sebagai bagian dari aset lancar, karena umumnya akan dikonversi menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun.
Bagaimana AR Bisa Terjadi?
AR muncul ketika perusahaan memberikan fasilitas pembayaran tertunda (kredit) kepada pelanggan. Saat transaksi dilakukan, nilai penjualan dicatat sebagai pendapatan dan account receivable. Ketika pelanggan membayar, AR akan berkurang dan kas bertambah.
Ciri-Ciri Account Receivable
Agar lebih mudah membedakan AR dari istilah lain seperti account payable (utang usaha), berikut ciri-cirinya:
Nilai Jatuh Tempo:Ā Terdapat bunga atau biaya tambahan jika pembayaran melebihi waktu yang ditentukan.
Tanggal Jatuh Tempo:Ā Ditentukan dalam bentuk n/30, n/60, dll, yang menunjukkan batas waktu pembayaran.
Posisi dalam Neraca:Ā Dicatat dalam aset lancar karena sifatnya yang bisa segera diuangkan.
Umur Piutang:Ā Bisa dihitung dalam bentuk harian atau bulanan, tergantung kesepakatan.
Dampak pada Laba:Ā Naik turunnya nilai AR dapat memengaruhi pendapatan bersih perusahaan.
Fungsi dan Manfaat Account Receivable
AR memberikan manfaat besar bagi perusahaan, seperti:
Meningkatkan fleksibilitas dalam transaksi dengan pelanggan.
Membantu memperluas volume penjualan.
Mengoptimalkan arus kas jika dikelola dengan baik.
Memudahkan pemantauan kewajiban pelanggan melalui analisis seperti rasio perputaran piutang (account receivable turnover ratio).
Jika pengelolaan piutang buruk, maka perusahaan bisa mengalami hambatan likuiditas. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring secara berkala.
Cara Mencatat Account Receivable
Dalam pencatatan akuntansi, AR muncul dalam laporan neraca sebagai aset lancar. Pencatatan jurnal biasanya dilakukan seperti berikut:
Saat transaksi terjadi secara kredit:
Dr. Account Receivable Rp20.000.000
Kr. Penjualan Rp20.000.000
Saat pelanggan membayar:
Dr. Kas Rp20.000.000
Kr. Account Receivable Rp20.000.000
Contoh Kasus
PT. Alam Semesta menjual furnitur senilai Rp 10.000.000 ke Toko Barokah secara kredit. Pembayaran akan dilakukan pada bulan berikutnya. Maka, saat penjualan:
AR dicatat sebesar Rp 10.000.000.
Ketika Toko Sidomaju membayar, nilai AR akan berkurang dan kas bertambah sebesar jumlah tersebut.
Perbedaan Account Receivable dan Account Payable
Karakteristik | Account Receivable | Account Payable |
Definisi | Piutang dari pelanggan | Utang kepada pemasok |
Sifat | Pihak lain berutang pada perusahaan | Perusahaan berutang pada pihak lain |
Sisi Neraca | Aset lancar | Liabilitas lancar |
Waktu Terjadi | Saat penjualan kredit | Saat pembelian kredit |
Keterlibatan | Perusahaan dan pelanggan | Perusahaan dan pemasok |
Tujuan | Mencatat penjualan tertunda | Mencatat pembelian tertunda |
Tanggal Jatuh Tempo | Berdasarkan kesepakatan dengan pelanggan | Berdasarkan kesepakatan dengan pemasok |
Dampak pada Kas | Menambah kas saat dibayar | Mengurangi kas saat dibayar |
Account receivable sangat penting untuk menjaga kestabilan arus kas perusahaan. Dengan memantau dan mencatat piutang secara tepat, perusahaan dapat menghindari risiko keuangan yang tidak diinginkan. Selain itu, pemahaman mengenai AR juga membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih akurat dan strategis.


Komentar