Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Langkah-langkah Praktis & Mudah Dipahami
- Anindhita Nugraha
- 31 Jul
- 2 menit membaca
Bisnis jasa—seperti salon, laundry, atau jasa konsultasi—memerlukan sistem akuntansi tersendiri yang berbeda dari bisnis dagang. Karena layanan yang ditawarkan tidak berbentuk fisik, pencatatan keuangan menjadi lebih sederhana namun tetap harus sistematis. Artikel ini akan menjelaskan secara ringkas 10 tahapan akuntansi perusahaan jasa, manfaatnya bagi usaha, serta contohnya.
Apa Itu & Kenapa Penting
Akuntansi perusahaan jasa adalah proses pencatatan dan pelaporan keuangan untuk usaha yang hanya menawarkan layanan tanpa menjual produk fisik. Tujuannya agar semua pemasukan dan pengeluaran bisa dikelola dan dipantau secara tepat.
Meski hampir sama dengan akuntansi dagang, perusahaan jasa tidak mencatat persediaan atau biaya pokok penjualan, sehingga laporannya lebih simpel dan fokus pada pendapatan dan biaya layanan saja.
10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Menurut Jurnal.id, berikut adalah urutan tahapan pencatatan keuangan pada perusahaan jasa:
Identifikasi dan Analisis Transaksi
Tentukan transaksi mana yang mempengaruhi keuangan perusahaan dan layak dicatat.
Pencatatan pada Jurnal Umum
Catat transaksi secara kronologis dengan format debit‑kredit di jurnal umum.
Posting ke Buku Besar
Pindahkan data transaksi ke akun‑akun sesuai jenisnya di buku besar.
Penyusunan Neraca Saldo
Susun neraca saldo untuk memastikan jumlah debit dan kredit seimbang.
Jurnal Penyesuaian & Neraca Saldo Penyesuaian
Perbarui akun untuk transaksi seperti pendapatan diterima di muka, beban dibayar di muka, atau penyusutan.
Pembuatan Neraca Lajur
Gunakan neraca saldo dan penyesuaian untuk menyusun neraca lajur sebagai dasar laporan keuangan.
Menyusun Laporan Keuangan
Buat laporan laba‑rugi, neraca, laporan arus kas, dan perubahan modal.
Jurnal Penutup
Tutup akun nominal (pendapatan/beban) agar mulai periode berikutnya dalam posisi nol.
Neraca Akhir (Menjadi Neraca Awal)
Gunakan neraca akhir sebagai neraca awal periode berikutnya.
Penggunaan Software Akuntansi
Software akuntansi bisnis jasa membantu otomatisasi dan menghindari kesalahan pencatatan.
Contoh: Café Konsultasi “Santai Sehat”
Bayangkan Café Konsultasi “Santai Sehat”, menawarkan layanan konsultasi nutrisi dan kesehatan:
Tanggal 1 Juli — menerima bayaran konsultasi sebesar Rp 3.500.000 dari klien langsung.
Tanggal 5 Juli — membeli persediaan bahan minuman Rp 700.000 tunai.
Tanggal 10 Juli — membayar gaji pegawai Rp 1.200.000.
Tanggal 15 Juli — menerima uang muka konsultasi bulan depan Rp 1.000.000.
Pengelolaan akuntansinya:
Jurnal Umum: pencatatan pendapatan, pembelian, gaji, dan uang muka konsultasi.
Jurnal Penyesuaian: pendapatan diterima di muka sebesar Rp 1.000.000 diakui sebagai kewajiban, bukan sebagai pendapatan langsung.
Laporan Keuangan: menyertakan laporan laba‑rugi (pendapatan dikurangi biaya), neraca (kas, piutang, kewajiban), dan arus kas.
Dengan sistem ini, Café bisa melacak arus uang masuk dan keluar secara jelas, serta mempersiapkan laporan keuangan akhir periode.
Akuntansi perusahaan jasa mengikuti siklus sistematis yang mencakup identifikasi transaksi hingga laporan keuangan akhir. Karena tidak ada persediaan barang, prosesnya lebih sederhana dibanding bisnis dagang. Implementasi jurnal umum, buku besar, penyesuaian, dan software akuntansi memungkinkan tata kelola keuangan lebih efektif dan akurat—yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan usaha jasa.
Comments